Bensin
adalah campuran isomer-isomer heptana(C7H16) dan oktana(C8H18).
Bensin yang komponen terbanyaknya hidrokarbon rantai bercabang, energi hasil pembakarannya
lebih besar dibandingkan dengan bensin yang komponen terbanyaknya rantai lurus.
Dengan demikian bensin dari hidrokarbon rantai lurus kurang efisien untuk
menggerakkan mesin kendaraan.
Kurangnya
efisiensi ini ditandai dengan suara ketukan (knocking) pada mesin kendaraan.
Dengan demikian, sebaiknya menggunakan bensin yang komponennya senyawa
hidrokarbon bercabang.
Komponen
bensin yang paling banyak cabangnya adalah 2,2,4-trimetil-pentanaatau isooktana
dengan rumus:
Apa kegunaan bensin dalam kehidupan sehari-hari?
Bensin
merupakan fraksi minyak bumi yang paling komersial, paling banyak diproduksi,
dan paling banyak digunakan, sebab berfungsi sebagai bahan bakar kendaraan
bermotor yang menjadi alat transportasi manusia sehari-hari. Bensin yang dijual
di pasaran merupakan campuran isooktana dengan alkana-alkana lainnya, seperti
heptana dan oktana.
Persentase
isooktana dalam suatu bensin disebut angka oktana (bilangan oktana). Misalnya
campuran yang mengandung 20% n-heptana dan 80% isooktana, mempunyai bilangan
oktan 80. Mutu atau kualitas bensin ditentukan oleh besarnya bilangan oktan.
Makin
tinggi harga bilangan oktan suatu bensin, berarti bensin tersebut makin bagus
atau makin efisien dalam menghasilkan energi. Bensin premium mutunya lebih
rendah dibandingkan petramax. Bensin premium memiliki bilangan oktan antara 80
- 84 sedangkan petramax mempunyai bilangan oktan 92 - 94. Selain itu, di
pasaran dikenal pula petramax plus yang memiliki bilangan oktan 98.
Bila
bilangan oktan bensin rendah, pada mesin kendaraan akan timbul suara ketukan
(knocking) sehingga mesin mudah panas dan rusak. Untuk meningkatkan bilangan
oktan pada bensin ditambahkan TEL (Tetra Etyl Lead) dengan rumus kimia
Pb(C2H5)4. TEL dikenal sebagai anti knocking. Penggunaan TEL ini ternyata menimbulkan
masalah yaitu timbulnya pencemaran udara oleh partikulat Pb. Agar PbO hasil
pembakaran tidak mengendap dalam mesin dan keluar melalui knalpot, maka
ditambahkan lagi senyawa 1,2-dibromoetana, sehingga yang keluar dari hasil
pembakaran adalah PbBr2 yang mudah menguap.
Fraksi
bensin dalam minyak bumi sebetulnya relatif sedikit jumlahnya. Oleh karena itu,
bensin banyak diperoleh dari hasil crackingminyak bumi, yaitu pemutusan
hidrokarbon yang rantainya panjang menjadi rantai yang lebih pendek.
a.
Dampak Pembakaran Tidak Sempurna pada
Bensin
Bensin
yang dibakar dalam mesin kendaraan bermotor akan menghasilkan gas CO2dan
H2O. Bila pembakaran tidak sempurna maka akan dihasilkan jelaga dan
gas CO. Gas CO ini tidak berwarna dan tidak berbau, tetapi sangat berbahaya bagi
manusia karena gas CO mempunyai daya ikat yang lebih kuat terhadap hae-moglobin
daripada oksigen. Akibat dari pembentukan COHb maka sistem pengangkutan oksigen
dalam darah ke seluruh tubuh akan terganggu sehingga tubuh akan kekurangan
oksigen. Hal ini dapat dilihat dengan timbulnya gejala-gejala seperti sesak
napas, permukaan kulit tampak membiru, dan bila melebihi kadar 5% dapat
mengganggu jantung, serta menyebabkan kematian.
Untuk
mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan maka mutu bahan bakar perlu
diperbaiki dengan memberikan zat aditif yang ramah lingkungan serta emisi gas
buang dalam kendaraan perlu disempurnakan.
a.
Hujan asam
Hujan
asam adalah hujan yang airnya memiliki pH kurang dari 5,6 karena pencemaran
oksida-oksida asam, khususnya oksida belerang dan oksida nitrogen. Dan beberapa
akibat hujan asam yaitu:
1. Kerusakan
bangunan
Hujan asam dapat
melarutkan bangunan yang terbuat dari batu kapur, marmer, dan logam, sehingga
menjadi rusak atau korosi
2. Kerusakan
tumbuhan
Hujan asama dapat
menghilangkan unsur hara seperti kalsium dan magnesium dan membebaskan ion
alumunium yang beracun bagi tumbuhan.
3. Kerusakan
tanah
Hujan asam membuat
tanah menjadi bersifat asam sehingga tidak subur lagi
4. Kematian
biota air
Hujan asam dapat
membuat air di danau, sungai menjadi asam yang akan mengganggu siklus oksigen
di air.
Cara
mengatasi hujan asam:
a. Mengurangi
emisi oksida belerang yaitu dengan mengurangi pemakaian bahan bakar dari
batubara
b. Mengurangi
emisi oksida nitrogen yaitu dengan memasang catalytic
converter pada mesin kendaraan bermotor
c. Air
sungai, danau , atau tempat lain yang asam
dapat di netralkan dengan menggunakan basa seperti kalsium karbonat
b.
Efek rumah kaca
Efek
rumah kaca disebabkan oleh radiasi panas dari matahari setelah mencapai
permukaan bumi tidak dapat melewati atmosfer untuk keluar dari bumi karena
tertahan oleh gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2), uap air
(H2O), metana (CH4), dan senyawa golongan CFC, sehingga
menaikkan suhu permukaan bumi. Kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer,
laut, dan permukaan bumi disebut pemanasan global (global warming)